Tuesday, 16 June 2015

When Life is Short.... #NulisRandom2015 Day 4


Tania sudah naik ke tempat tidurnya. Saya juga sudah mengganti baju ke baju yang nyaman buat tidur.
Tapi beberapa hari ini Tania susah dan tidak bisa (atau tidak mau) tidur siang. Dia tahu konsekwensinya adalah harus langsung tidur setelah makan malam. Seperti biasa dan layaknya anak-anak seusia dia, pasti saja ada penolakan dan pembangkangan.

Malam ini, Tania kena marah. karena dia berlama-lama naik ke tempat tidur walaupun dia telah memberikan janji penuhnya tadi siang. Tapi dia sedang berbicara dengan Opa dan Omanya lewat HP saya. Opa dan Oma sedang ada di Jakarta untuk health check-up. Saya mensetting HP ke speaker mode agar Tania bisa leluasa bercerita. Lalu kemudian setelah menutup telpon, Tania masih saja jingkrak-jingkrakan di tempat tidur sedangkan saya harus memposting pemberitanian penundaan pengumpulan Tugas Akhir pada mahasiswa saya karena libur kepala puasa. Akhirnya, Saya menaikan nada saya dan 'memerintahkan' dia untuk menggosok gigi.

Lalu SMS itu masuk....

"Telah dipanggil pulang anak dari rekan kerja kita saudari  Xyz. Mohon doa untuk beliau dan keluarganya"

Badan saya ngilu dan lemas. Teman dosen saya ini sudah bertumbuh dalam hati saya. Kami sudah menjadi dekat dan dukanya adalah duka saya (kami) juga.

Baru minggu lalu ia bercerita tentang anaknya yang sudah mendingan dari sakit dan telah kembali ceria.
Baru minggu lalu ia bercerita tentang anaknya dalam English Club Session yang saya pandu.
Baru minggu lalu, Tuhan! ... Dia sungguh optimis anaknya sudah baik-baik saja.

Anaknya belum juga 1 tahun... Saya rasa sekarang dia pun sedang berteriak 'Mengapa?"

Life is short for the little angel... membuat saya teringat sebait lagu CCM, Held by Natalie Grant

"To think that providence
Would take a child from his mother
While she prays, is appalling"

Beberapa saat yang lalu Tania akhirnya tertidur... Tidur sambil saya dekap erat.
Hati saya remuk mengingat saudari saya akan menghadapi malam-malam berat untuk entah berapa lama. Cobaan ini berat ya Tuhan.... Cobaan dan Ujian ini sungguh berat.

Kata dan kalimat apa yang bisa kami bilang untuk membuatmu tersenyum
Kami cuma bisa topang dalam doa.... Kami cuma bisa bilang kami berdiri bersamamu
Kami... saudarimu.

------------------------
HELD
by Natalie Grant
(translated by me)

Two months is too little, they let him go     
          (Dua Bulan. Dia masih terlalu kecil. Mereka harus melepaskannya)
They had no sudden healing
          (mereka tidak punya kesembuhan / keajaiban)
To think that providence
          (untuk berpikir bahwa yang maha kuasa)
Would take a child from his mother
          (Akan mengambil seorang anak dari ibunya)
While she prays, is appalling
          (sementara ia berdoa, adalah hal yang mengerikan/menyedihkan)
Who told us we'd be rescued
          (siapa yang bilang kita akan diselamatkan)
What has changed and
          (apa yang sudah berubah)
Why should we be saved from nightmares
         (mengapa kita harus diselamatkan dari mimpi buruk ini)
We're asking why this happens to us
         (kami bertanya  mengapa hal ini terjadi pada kita)
Who have died to live, it's unfair
          (yang telah mati untuk kembali hidup, ini tidak adil)

This is what it means to be held
         (inilah yang rasanya ketika kita dipegang)
How it feels when the sacred is torn from your life
          (beginilah rasanya ketika yang tersuci dicabik keluar dari hidup kita)
And you survive
          (dan kita selamat - tetap hidup)
This is what it is to be loved and to know
          (inilah rasanya dicintai dan untuk tahu)
That the promise was that when everything fell
          (bahwa janjiNYA adalah ketika segala sesuatunya runtuh)
We'd be held
          (Kita akan selalu dipegangNYA)
 
This hand is bitterness
          (Tangan ini adalah kepahitan)
We want to taste it and
          (Kita ingin merasakannya dan)
Let the hatred numb our sorrows
          (membiarkan kebencian/kepedihan mematikan rasa dari kesedihan kita)
The wise hand opens slowly
          (Tangan yang Bijak itu terbuka dengan perlahan-lahan)
To lilies of the valley and tomorrow
           (bagi bunga Lily di padang dan untuk hari esok)

This is what it means to be held
         (inilah yang rasanya ketika kita dipegang)
How it feels when the sacred is torn from your life
          (beginilah rasanya ketika yang tersuci dicabik keluar dari hidup kita)
And you survive
          (dan kita selamat - tetap hidup)
This is what it is to be loved and to know
          (inilah rasanya dicintai dan untuk tahu)
That the promise was that when everything fell
          (bahwa janjiNYA adalah ketika segala sesuatunya runtuh)
We'd be held
          (Kita akan selalu dipegangNYA)
 
If hope if born of suffering
            (jika Pengharapan itu lahir dari Kesengsaraan)
If this is only the beginning
          (Jika ini hanyalah permulaannya)
Can we not wait for one hour
          (Tidakkah kita dapat menunggu satu jam lagi)
Watching for our Savior
         (menantikan Penyelamat kita)

This is what it means to be held
         (inilah yang rasanya ketika kita dipegang)
How it feels when the sacred is torn from your life
          (beginilah rasanya ketika yang tersuci dicabik keluar dari hidup kita)
And you survive
          (dan kita selamat - tetap hidup)
This is what it is to be loved and to know
          (inilah rasanya dicintai dan untuk tahu)
That the promise was that when everything fell
          (bahwa janjiNYA adalah ketika segala sesuatunya runtuh)
We'd be held
          (Kita akan selalu dipegangNYA)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...